Rabu, 27 Juni 2012

HASIL BELAJAR

Menurut Taksonomi Bloom dkk (1956), “hasil belajar terdiri dari tiga domain” (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 26-32). Pertama adalah domain kognitif yang berhubungan dengan kemampuan intelektual. Ada enam tingkatan domain kognitif dari yang sederhana sampai yang kompleks yaitu: pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan mengingat materi pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya; pemahaman (comprehension, understanding), seperti menafsirkan, menjelaskan, atau meringkas; penerapan (application), yaitu kemampuan menafsirkan atau menggunakan materi pelajaran yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru atau konkret; analisis (analysis), yaitu kemampuan menguraikan atau menjabarkan sesuatu ke dalam komponen-komponen atau bagian-bagian sehingga susunannya dapat dimengerti; sintesis (synthesis), yaitu kemampuan menghimpun bagian-bagian ke dalam suatu keseluruhan; dan evaluasi (evaluation), yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan untuk membuat penilaian terhadap sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.

Kedua adalah domain afektif yang berhubungan dengan perhatian, sikap dan nilai. Domain ini mempunyai lima tingkatan dari yang sederhana ke yang kompleks yaitu: penerimaan (receiving), merupakan kepekaan menerima rangsangan baik berupa situasi maupun gejala; penanggapan (responding), berkaitan dengan reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulus yang datang; penilaian (valuing), berkaitan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus yang datang; organisasi (organization), yaitu penerimaan terhadap berbagai nilai yang berbeda berdasarkan suatu sistem nilai tertentu yang lebih tinggi; dan karakteristik nilai (characterization by a value complex), merupakan keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.

Ketiga adalah domain psikomotor yang meliputi keterampilan motorik dan gerak fisik. Domain psikomotor mempunyai lima tingkatan dari yang sederhana ke yang kompleks yaitu: persepsi (perception), berkaitan dengan penggunaan indera dalam melakukan kegiatan; kesiapan melakukan pekerjaan (set), berkaitan dengan kesiapan melakukan suatu kegiatan baik secara mental, fisik, maupun emosional; mekanisme (mechanism), berkaitan dengan penampilan respon yang sudah dipelajari; respon terbimbing (guided respons), yaitu mengikuti atau mengulang perbuatan yang perintahkan oleh orang lain; kemahiran (complex overt respons), berkaitan dengan keterampilan yang sudah berkembang didalam diri individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi pola gerakannya; dan keaslian (origination), merupakan kemampuan menciptakan pola gerakan baru sesuai dengan situasi yang dihadapi.

“Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, ternyata faktor guru dan cara mengajar sangat berperan” (Daniel Muijs dan David Reynolds, 2008: 5). Dalam hal ini, seorang guru harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai subjek yang diajarkan, memiliki keterampilan bertanya yang baik, adanya penekanan dalam pengajaran, mampu menerapkan strategi pengelompokan yang seimbang, memiliki tujuan yang jelas, dapat memanajemen waktu dengan baik, mampu membuat perencanaan yang efektif, mampu mengorganisasi kelas dengan baik, dan mampu menggunakan orang dewasa lain secara efektif di kelas.

Dari uraian di atas, maka hasil belajar dapat diartikan hasil yang diperoleh peserta didik setelah belajar dan mengikuti proses pembelajaran, yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Suatu proses belajar dikatakan berhasil baik apabila dapat menghasilkan hasil belajar lebih baik pula. Dalam hal ini faktor guru dan cara mengajar turut menentukan baik-tidaknya hasil belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar